Kamis, 19 November 2015

surat untuk teman terlebih sahabat

aku tak setuju dengan kalimat ' ada pertemuan pasti ada perpisahan '

kenapa harus ada kalimat seperti itu disaat dua orang wanita sangat saling dekat bagai kakak dan adik tapi keadaan meminta mereka harus berpisah.

bagaimana bisa sang kakak meninggalkan adiknya.

Bagaimana bisa sang adik hidup tanpa kakaknya.

Memang seharusnya bisa, tapi apa semudah itu? apa secepat itu iya mampu menjalaninya?

kehilangan itu sangat sakit.

tak hanya kehilangan kekasih.

kehilangan seorang kakak pun sangat menyakitkan walaupun tak sedarah.

Aku dengannya sudah sangat dekat sejak memasuki tempat kerja ku sekarang.

Dia yg mampu menerima segala kekuranganku.
Dia yg melihat bagaimana aku sebenernya di saat org2 memandang ku sombong, jutek atau yg lainnya.
Dia yg mampu mendengar segala keluh kesah ku.
Dia yg mampu meluruskan kebingunganku.
Dia yg mampu menjawab semua pertanyaanku.

Ya hanya dia.
Wanita yg terlihat sangat tegar saat pertama ku lihat.

semakin hari hingga 11bulan terakhir ini aku tau kalau iya hanya tegar di depan saja.
Saat aku mulai menyentuh hatinya, ia sangatlah lemah.
Sama seperti ku. Hanya saja iya mampu menahannya sendiri.

Betapa kuatnya dia.
Betapa sabarnya dia.

Tuhan, aku tak terbayangkan ternyata kami harus terpisah.

Jika hanya pisah tempat kerja mungkin aku maklum,
tapi Tuhan, kakak ku ini akan kembali ke rumah orangtuanya.

Medan.
ya di sana ia akan kembali.

Cukup jauh bukan?

Aku tak bs lagi sepulang kerja tidur di kosan kamarnya.
Tak bs lagi hanya numpang ke toilet.
Tak bs lagi mendengar logat katanya yg sangat lucu.
Tak bs lagi mencicipi setiap masakannya.
Tak bs lagi membagi kepanikan sampai tangan ku dingin seperti es.
Tak bs lagi memakai kutek di jam2 kerja.
Tak bs lagi naik turun tangga meski kaka selalu enggan ikut.
Tak bs lagi berfoto ria.
Tak bs lagi persekutuan doa bersama.
Tak bs lagi mendengar sapaannya disela2 kerjaan yg sangat menumpuk.
"hai wida cantik, ganggu dong"
"Hai wida cantik, serius amet sih"
"hai widawati marcelina"

Hahaha terlalu banyak tawa yg bisa dibuatnya.

Ketika sampai di kantor jika aku telat dia selalu meledek ku.
Menemaniku minum kopi setiap pagi.
Menemani mencari sarapan.
Menyuruh ku memakai lipstik.
Selalu memberi makanan.
Ah ka, banyak sekali ka, banyak kebaikan mu yg kamu berikan dlm hidupku.

Bagaimana aku bs melupakan itu semua nantinya.

Kamu salah satunya semangat ku untuk bekerja.
Ingin mendengar logat apa lagi yg akan kau katakan hari ini. Hahaha

Mungkin aku terlalu melankolis ka, hingga rasanya tak terbayang hari ku tanpa kamu nantinya ka.

:'(

Ah Tuhan, ini sangat menyedihkan.

Maafkan aku yg blm bs membalas semua kebaikanmu ka.
Blm mampu menjadi pendengar yg baik.
Blm mampu selalu berpikir positif.
Blm mampu menjadi seorang yg tak panikan.

Ka, memang nantinya kita pasti berpisah.
Hanya saja aku tak sempat memikirkan kalau kita akan berpisah.

Jangan pernah lupakan persahabatan kita ya ka.
Aku akan selalu merindukanmu.
Dan aku berjanji akan berkunjung ke rumah mu.
Dan menagih janji untuk mengajak traveling di tanah kelahiran mu.

Sampai jumpa ka.
Raihlah segala kebahagianmu di sana bersama orang2 yg kamu sayangi.

Aku menyayangi mu seperti kaka kandung ku sendiri.

Love you ka maria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar